APAKAH “BENAR” ITU?

Posted by Unknown Sabtu, 13 Juli 2013 0 komentar


Perdebatan tentang produk pemikiran manusia itu akan masuk dalam kategori ilmiah atau tidak, sangat ditentukan oleh
pengetahuan manusia terhadap definisi “benar” itu sendiri. Mengapa? Jika manusia itu tidak tahu tetang definisi “benar”, Maka manusia akan masuk wilayah perdebatan yang tidak berujung pangkal, terhadap apa yang dimaksud dengan “kebenaran ilmiah”, “metode ilmiah” dan sebagainya.
kebenaran, benar
Apakah "benar" itu?

Termasuk juga, seluruh pembahasan tentang bangunan ilmu pengetahuan yang mampu dilahirkan  oleh manusia, apakah akan dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan yang ilmiah atau tidak, alat ukurnya juga hanya satu, yaitu: apa yang dimaksud dengan “benar” itu. Jika manusia “salah” dalam mendefinisikan tentang “benar”, maka manusia tidak akan pernah memperoleh kebenaran selamanya.

Benar  menurut manusia adalah adalah: pernyataan yang sama dengan kenyataan. Degan kata lain, suatu pernyataan yang dibuat manusia itu dapat dikatakan benar, jika pernyataan tersebut sama dengan kenyataan. Contohnya: jika ada orang yang mengatakan bahwa “gunung itu ada”. Pernyataan itu dikatakan “benar” apabila pada kenyataannya gunung itu memang benar-benar ada. Pernyataan itu dapat dikatakan “salah”, apabila gunung itu ternyata tidak ada.

Contoh yang lain adalah, jika ada orang yang mengatakan bahwa “gunung  itu berwarna biru”. Pernyataan itu dikatakan “salah” apabila dalam kenyataannya, setelah didekati dan dibuktikan dalam  penglihatan jarak yang dekat, ternyata gunungnya berwarna coklat. Jika ada orang yang mengatakan bahwa di dalam perut bumi yang diinjaknya itu ada minyaknya. Pernyataan ini dikatakan “benar”, jika di perut bumi di bawah telapak kakinya itu memang benar-benar ada kandungan minyaknya.

Termasuk juga, jika ada orang yang mengatakan bahwa “Tuhan itu ada”. Pernyataan ini dapat dikatakan benar, apabila dalam kenyataannya Tuhan itu memang benar-benar ada. Sebaliknya, pernyataan itu dikatakan salah, apabila dalam kenyataannya Tuhan itu ternyata tidak ada. Kalau ada yang mengatakan bahwa “surga itu ada”, maka pernyataan itu benar jika surge itu benar-benar ada. Jika ada orang yang mengatakan bahwa “di surga itu ada bidadari cantik yang berjumlah 1 juta”. Pernyataan itu salah, jika ternyata jumlah bidadari itu ada satu setengah juta. Demikian seterusnya.

Inilah yang dimaksud dengan definisi “benar” menurut manusia. Setelah manusia tahu tentang definisi benar, lantas apa yang ingin diketahui manusia selanjutnya? Dalam kehidupan ini, ada banyak hal yang ingin diketahui oleh manusia. Mulai dari pengetahuan yang paling sederhana, yang ada di sekitar mereka, sampai hal-hal yang jauh dari penginderaan mereka. Manusia adalah makhluk yang serba ingin tahu.

Berkaitan dengan banyaknya pengtahuan yang ingin diperoleh manusia inilah, maka kita dapat membuat tingkatan-tingkatan pengetahuan yang dapat dicapai oleh manusia. Marilah kita lihat satu per satu tingkatan tersebut, mulai dari tingkatan yang paling rendah.


  1. Pengetahuan Tingkat I
  2. Pengetahuan Tingkat II
  3. Pengetahuan Tingkat III
  4. Pengetahuan Tingkat IV
  5. Pengetahuan Tingkat V
  6. Pengetahuan Tingkat VI
  7. Pengetahuan Tingkat VII



Sumber:
Ekonomi Islam Mazhab HAMFARA
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: APAKAH “BENAR” ITU?
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://avathuroba.blogspot.com/2013/07/apakah-benar-itu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

trikmudahseo.blogspot.com support www.evafashionstore.com - Original design by Bamz | Copyright of aVathuroba.